Majalah ICON SMP Tarakanita Gading Serpong memiliki tujuan utama yakni menyebarkan informasi dan pengetahuan serta menjadi wadah untuk menuangkan kreatifitas para siswa-siswi SMP Tarakanita Gading Serpong terutama dalam bidang menulis dan menggambar.
Beberapa waktu lalu, kami, Tim Redaksi Majalah ICON berkesempatan untuk mencari informasi-informasi terkait dengan awal mula dan perjalanan dari majalah ICON. Kami ingin mempublikasikannya dicetakkan majalah ICON yang terbaru. Oleh karena itu, kami mewawancarai Bu Dian dan Sir Joko untuk mendapatkan informasi tersebut.
Sejarah Majalah ICON
Majalah ICON mulai berdiri pada tahun 2007/2008. Awal mulanya, majalah ICON ditujukan bagi siswa-siswi yang mengikuti ekskul fotografi untuk menujukkan dan memajang hasil foto mereka.
Informasi yang didapatkan oleh Tim Redaksi Majalah ICON berasal dari Bapak/Ibu guru dan foto yang menjadi kelengkapan majalah ICON diperoleh dari siswa-siswi yang berpartisipasi dalam ekskul fotografi.
Setelah pembuatan artikel sudah selesai dan pemenuhan kelengkapan foto sudah lengkap, majalah ICON pun dicetak. Majalah ICON awalnya hanya diedarkan dua kali dalam setahun, yakni pada saat penerimaan rapor. Majalah ICON diedarkan oleh wali kelas kepada orang tua murid pada saat penerimaan rapor.
Arti Logo Majalah ICON
Majalah ICON memiliki logo berbentuk dadu dengan huruf I, C, O, N disetiap balok dadunya. Huruf I memiliki arti Inspiring atau dalam kata lain menginspirasi. Huruf C diartikan sebagai Credible dan dapat diartikan dapat dipercaya. Huruf O yang bermakna Onwards dengan artian terus berkembang. Lalu huruf N yang berarti Newsy yang memiliki arti bermacam-macam berita.
Logo awal majalah ICON dibuat oleh Pak Leo yakni pembimbing dari ekskul fotografi pada kala itu. Lalu pada tahun 2014, logo tersebut disempurnakan oleh Pak Findi yang merupakan editor dari majalah ICON.
Logo Awal:
Logo yang Sudah Disempurnakan:
Selesai dari wawancara mengenai sejarah majalah ICON, Bu Dian dan Sir Joko berkesempatan untuk menuangkan harapan kepada majalah ICON kedepannya. “Dengan kembalinya majalah ICON, mungkin majalah ICON seperti lahir kembali dan bereinkarnasi,” ujar Bu Dian.
Sir Joko menambahkan, “Sir Joko senang sekali kalau majalah ICON akan diaktifkan kembali dan dalam bentuk yang baru seperti blog, itu bagus. Karena menurut Sir kalau model cetak itu sulit. Semoga semakin berkembang dan semakin maju.”
Terima kasih Bu Dian dan Sir Joko untuk harapannya! Sekian untuk topik sejarah majalah ICON, nantikan topik-topik seru lainnya ya teman-teman! Terima kasih dan sampai jumpa!
Oleh: Catherine Shannon Wibisono & Jovannie Felicia
Komentar
Posting Komentar